Toyota Ingin LCGC Tetap Murah

thesilent1.com – Harga mobil murah LCGC bakal naik. Itu disebabkan pajak yang dibebankan pemerintah terhadap Low Cost Green Car (LCGC). Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager TAM mengungkap, LCGC punya peranan penting bagi penjualan mobil di Indonesia. Ia ingin LCGC terus punya daya tarik dan berharap bisa tetap bebas pajak.

“LCGC itu ada kan pada 2013 dan market menjadi satu juta. Kalau tidak ada LCGC, tidak ada tuh satu segmen dengan harga segitu bisa isi hingga 200 ribu (unit) setiap tahun. Jadi, harus dipertahankan. Kalau bisa 0 persen lebih bagus untuk konsumen, bukan masuk ke kita,” ungkap pria yang akrab disapa Suryo itu, seperti dilansir dari Liputan6.

Menurut Suryo, daya tarik penting LCGC, harganya yang murah. Harga itu bisa didapat, salah satunya berkat beban Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0 persen. Meski begitu, ia tetap mendukung keputusan pemerintah yang bakal mencabut keistimewaan penuh LCGC.

Kaitannya dengan penyesuaian PPnBM baru. LCGC yang masuk kategori Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) bakal direvisi dan terbebani pajak 3 persen, sebelumnya 0 persen. Itu berarti, ada kenaikan harga untuk LCGC. Kalau dihitung kasar, anggapan harga LCGC Rp 150 jutaan, dengan PPnBM 3 persen, ada kenaikan sekitar Rp 4,5 – 5 juta.

Penyesuaian PPnBM itu, sebagai bagian untuk menyambut dan mendukung penjualan mobil listrik. Ke depannya, diharapkan insentif besar pada mobil listrik, sehingga bisa mengerek penjualan dan masyarakat beralih ke elektrifikasi. “Tapi mungkin, dalam hal ini kementerian memiliki acuan ke arah elektrifikasi. Dengan dimahalkan (harga) sedikit, orang mau pindah ke mobil listrik. Kalau saya lihatnya, perubahan jangan sampai terlalu drastis. Okelah, LCGC turun 50, elektrifikasi naik 100. Jadi, total penambahan pasar jadi 50 persen, itu yang positif,” pungkas Suryo.

LCGC sendiri mengalami penurunan penjualan. Total wholesale periode Januari – Juni 2019 sebanyak 100.792 unit, menurut data yang dirilis Gaikindo. Sedang periode sama tahun lalu, angkanya mencapai 115.076 unit. Untuk penjualan Juni, masih dari wholesale Gaikindo, dipimpin oleh Toyota Calya dengan 3.963 unit. Diikuti oleh Honda Brio Satya (2.652 unit), Toyota Agya (1.491 unit), Daihatsu Sigra (1.189 unit), Daihatsu Alya (936 unit), Suzuki Karimun Wagon R (234 unit), Datsun GO Panca (172 unit) dan Datsun GO+ Panca (90 unit). (Tom/Odi)

Sumber: Liputan6