Tinea Capitis

thesilent1.com – Tinea capitis atau kurap pada kulit kepala adalah ruam yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Dampak yang ditimbulkan dapat berupa rasa gatal, berisik, dan bercak kebotakan.

Tinea capitis adalah infeksi menular, seringkali terjadi pada balita dan anak usia sekolah.

Gejala

Pada masa awal perkembangan, tinea capitis menyebabkan benjolan merah kecil dan pustula di kulit kepala, serta beberapa sisik.

Seiring waktu, jumlah benjolan dapat meningkat. Rumah juga dapat menyebar hingga menutupi area yang lebih luas.

Bebrapa gejala lain yang dapat timbul, yaitu:

  • area kepala bersisik
  • gatal
  • benjolan berisi nanah yang terlokalisasi
  • kerontokan rambut.

Penyebab

Kurap pada kulit kepala disebabkan oleh jenis jamur bernama dermatofit. Jamur merupakan organisme yang tumbuh subur di jaringan mati, seperti kuku, rambut, dan lapisan luar kulit.

Dermatofita biasanya tumbuh di daerah yang hangat dan lembab sehingga mereka tumbuh subur di kulit yang berkeringat.

Kepadatan serta kebersihan yang buruk dapat meningkatkan penyabaran kurap.

Di kalangan anak-anak, terutama, kurap dapat menyebar dengan mudah. Penggunaan bersama sisir, tempat tidur, atau benda lain yang pernah digunakan orang yang terinfeksi juga dapat meningkatkan risiko.

Hewan peliharaan rumah, seperti kucing dan anjing juga dapat menyebarkan kurap.

Hewan ternak seperti kambing, sapi, kuda, dan babi juga bisa menjadi pembawa jamur. Namun, hewan-hewan ini mungkin tidak menunjukkan adanya tanda infeksi.

Diagnosis

Pemeriksaan untuk diagnosis tinea capitis biasanya cukup dengan evaluasi fisik pada kulit kepala.

Dokter mungkin akan menggunakan lampu khusus yang disebut lampu Wood untuk menerangi kulit kepala dan menentukan tanda-tanda infeksi.

Selain itu, dokter juga mungkin akan mengambil sampel kulit atau rambut untuk memastikan diagnosis (biopsi). Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk menentukan adanya jamur.

Proses biopsi dapat memakan waktu hingga tiga minggu.

Penanganan

Tinea capitis dapat diobati dengan obat antijamur topikal. Namun, orang dengan infeksi ini biasanya perlu minum obat antijamur oral (melalui mulut) selama 1-3 bulan.

Infeksi kurap yang berkembang di area kulit yang tidak terpapar, seperti bawah kuku tangan atau kaki, juga mungkin memerlukan obat antijamur oral.

Beberapa cara yang dapat memercepat penyembuhan dan mencegah infeksi ulang, yaitu:

  • menjaga kulit tetap kering: kurap tumbuh dalam kondisi lembab, penting untuk menjaga kulit yang terkena tetap kering selama masa penyembuhan. Keringkan tubuh secara menyeluruh dan gunakn pakaian longgar dan menyerap keringat.
  • mengganti seprai secara teratur: cegah infeksi berulang dengan mencuci seprai dan sarung bantal setelah setiap kali digunakan
  • mengganti atau mendesinfeksi alat-alat rambut: jamur yang menyebabkan kurap dapat hidup dalam waktu lama. Itu sebabnya orang perlu mendisinfeksi atau mengganti sikat rambut, sisir, dan alat penata rambut lainnya.

Melakukan hal-hal di atas akan menurunkan risiko terjadinya infeksi berulang.