thesilent1.com – — Node yang salah konfigurasi menyebabkan jaringan Solana berhenti memproses transaksi dan harus offline pada Sabtu, 1 Oktober 2022 pagi. Ini merupakan kali keempat jaringan tersebut ‘down’ sejak Januari lalu.
Setahun sebelumnya, pada September 2021, Solana juga pernah mengalami ‘down’ selama hampir 18 jam.
Pada pukul 06.01 WIB tadi pagi, akun Twitter Solana Status yang dioperasikan oleh Solana Foundation mengungkapkan bahwa jaringan itu tengah mengalami penurunan kinerja. Tak lama setelah itu, Solana mengalami offline jaringan dan tidak bisa memproses transaksi.
“Jaringan Solana mengalami pemadaman dan tidak memproses transaksi. Pengembang di seluruh ekosistem sedang bekerja untuk mendiagnosis masalah dan mengoperasikan kembali jaringan. Informasi lebih lanjut akan diberikan saat tersedia,” tulis Solana Status di Twitter.
Apa yang Menyebabkan Jaringan ‘Down’?
“Tampaknya node yang salah konfigurasi telah menyebabkan partisi yang tidak dapat dipulihkan di jaringan,” kata seorang validator Solana di Twitter.
Decrypt menjelaskan, validator menjalankan sistem duplicate validator instance. Artinya ketika mereka mendapatkan giliran untuk menghasilkan satu blok, mereka menghasilkan satu blok juga dari setiap contoh, untuk slot yang sama.
Basis kode Solana seharusnya bisa menangani masalah ini, tetapi untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, hal itu justru menimbulkan partisi atau fork yang tidak dapat dihilangkan.
Solana Status membagikan link ke dokumen berjudul “Solana Mainnet-Beta Cluster Restart 1” yang ditujukan untuk validator beta mainnet. Tweet selanjutnya meminta validator ini untuk mengikuti instruksi restart cluster.
Upaya di pihak Solana untuk memperbaiki masalah ini mendapat beberapa perlawanan. Sebagian besar validator tidak dapat mengikuti instruksi restart karena masalah pada jaringan.
Pengembang memulai kembali jaringan mainnet Solana pada slot terakhir yang dikonfirmasi, 153139220. Hingga saat ini jaringan Solana dilaporkan masih belum beroperasi.
Sebagai salah satu dari banyak blockchain smart contract dengan julukan ‘Ethereum killer’, Solana merupakan blockchain populer untuk nonfungible token (NFT) dan decentralized applications (dApps).
Setelah Ethereum beralih ke model proof-of-stake pada 15 September lalu, Solana sekarang menjadi blockchain proof-of-stake terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar di belakang Ethereum dan Cardano.