Perlukah Berhutang Untuk Dana Pendidikan Kuliah Anak?

thesilent1.com – Apakah Anda kesulitan dalam merencanakan biaya kuliah sang buah hati? Sebenarnya, perlukah berhutang untuk dana pendidikan kuliah anak?

Biaya sekolah, apalagi kuliah, memang semakin lama semakin besar. Itulah mengapa, tak jarang orang tua mengajukan pinjaman untuk biaya sekolah anak.

Apakah ada alternatif lain selain berhutang untuk dana pendidikan anak?

    Download Ebook Sekarang

Rubrik Finansialku

Mengapa Berutang?

Saya kerap menemui beberapa teman yang suka berutang untuk memenuhi kehidupannya. Misalnya, penggunaan kartu kredit untuk mencicil barang.

Kira-kira mengapa mereka berutang? Alasan umumnya adalah tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli sesuatu dan ingin mendapatkannya dengan segera.

Selain kartu kredit, tak sedikit pula kerabat saya yang mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank untuk membeli rumah.

Memang, KPR merupakan alternatif menarik bila tidak mampu membeli rumah secara kontan. Apalagi, kita bisa mencicil dengan periode belasan tahun.

Tapi, bagaimana jika berutang untuk pendidikan anak? Apakah dianjurkan? Sebelum Anda mengambil utang, coba pertimbangkan hal-hal berikut ini:

#1 Tujuan Berutang

Coba Anda perhatikan tujuan utang Anda. Apakah utang Anda produktif (utang baik) atau anda akan mengambil utang konsumtif (utang buruk)?

Apa sih definisi utang produktif dan utang konsumtif? Utang produktif ini contohnya Anda membeli rumah dengan KPR dan Anda menyewakan rumah tersebut untuk usaha atau untuk dikontrakkan.

Dikatakan produktif karena utang tersebut bisa memberikan keuntungan untuk Anda. Contoh sederhananya, Anda tidak perlu membayar cicilan KPR tersebut sendirian, tetapi Anda dibantu dengan biaya sewa yang Anda kenakan pada penyewa rumah tersebut.

[Baca Juga: Apakah Investasi Emas Bisa Dipakai Untuk Dana Pendidikan Anak?]

Lalu, bagaimana dengan utang konsumtif? Utang konsumtif adalah utang yang diajukan tanpa menghasilkan keuntungan.

Lalu, di manakah posisi utang untuk keperluan pendidikan kuliah anak?

Menurut saya, utang untuk pendidikan anak adalah utang konsumtif, di mana pada saat Anda berutang, anak Anda tidak langsung bekerja saat itu juga. Artinya, keuntungan yang Anda dapat masih belum pasti.

#2 Sumber Pembayaran Utang

Misalkan Anda akhirnya memutuskan untuk mengambil utang, dari mana Anda akan membayar utang tersebut? Dari pendapatan aktif, pendapatan aktif, dan pasif atau dari mana?

Jika Anda saja masih mengandalkan gaji dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, apakah Anda yakin dapat menambah utang ke cash flow Anda?

Jika Anda memaksakan untuk menambah utang, pastikan Anda memiliki rasio utang dengan besaran maksimal 30% dari pendapatan aktif Anda. Jika lebih dari itu, sebaiknya Anda tidak usah menambah utang konsumtif.

Anda tidak ingin ‘kan, hidup dililit dengan utang? Jika Anda bisa merencanakannya dengan baik dan dari dini, mengapa harus berutang?

#3 Risiko

Saat Anda memutuskan untuk mengambil utang, Tentu Anda sudah harus tahu risiko apa yang akan Anda hadapi.

Bayangkan jika Anda akhirnya mengambil utang pendidikan untuk anak Anda.

Tiba-tiba Anda jatuh sakit dan meninggal dunia yang mengakibatkan Anda malah mewariskan utang Anda kepada anak Anda.

Mungkin saat kejadian tersebut, anak Anda masih bersekolah. Apakah Anda tega mewariskan utang yang harusnya membuat anak Anda mendapat kehidupan layak, tapi malah membuatnya pusing tujuh keliling karena dikejar-kejar utang?

Dengan berbagai pertimbangan yang sudah saya jelaskan di atas, apakah Anda masih ingin menambahkan utang pendidikan ke dalam keuangan Anda?

Jika sekarang anak Anda masih kecil, Anda masih memiliki waktu yang sangat panjang untuk merencanakan dana pendidikan anak Ana.

Bagaimana jika dalam beberapa tahun lagi, anak Anda akan masuk kuliah, apakah disarankan untuk mengambil utang?

Saya tidak menyarankan untuk mengambil utang, terutama utang dana pendidikan ini risikonya tinggi.

Tidak ada kata terlambat untuk merencanakan persiapan dana pendidikan anak Anda. Mari kita simak tips merencanakan dana pendidikan untuk kuliah anak!

Bagaimana Caranya Menyekolahkan Anak dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Download ebook-nya, GRATIS!!!

Persiapan Dana Pendidikan Kuliah Anak

Persiapan dana pendidikan ini tidak bisa Anda lakukan sekejap, sebelum Anda merasa kepepet untuk mengambil utang, lebih baik Anda rencanakan mulai dari sekarang.

Semakin dini Anda merencanakannya, maka Anda tidak perlu kesusahan dalam mengalokasikan dana yang akan Anda pakai untuk dana pendidikan buah hati Anda.

Berikut adalah tips dalam merencanakan persiapan dana pendidikan kuliah anak Anda:

#1 Hitung Dana Pendidikan yang Dibutuhkan

Sebelum Anda menghitung berapa besar dana pendidikan kuliah anak yang dibutuhkan, pertama-tama tentukan dulu jenjang kuliah anak Anda, apakah D3, S1 atau hingga S2.

Jika Anda sudah memiliki aplikasi Finansialku, Anda bisa merencanakan keuangan Anda untuk dana pendidikan anak Anda.

Jika Anda belum punya aplikasinya, segera unduh Aplikasi Finansialku melalui Google Play Store, atau akses langsung aplikasinya di browser Anda dengan mengklik tautan berikut ini.

Jika Anda sudah memiliki aplikasi Finansialku, Anda cukup masuk ke menu, lalu klik menu Rencana Keuangan.

Selanjutnya, klik menu Dana Pendidikan Anak. Kemudian, Anda akan diarahkan ke halaman yang harus Anda isi.

Anda dapat lihat di bawah ini, kolom apa saja yang harus Anda isi. Isikan nama anak Anda, setelahnya level edukasi. Misalnya, saya memasukkan level edukasi kuliah S1.

Lalu isi usia anak Anda saat ini. Misalkan umur anak Anda saat ini adalah 10 tahun. Kemudian usia masuk kuliah adalah 18 tahun dan lama anak akan berkuliah adalah 4 tahun.

Saya beri contoh, anak Anda masuk kuliah melalui jalur mandiri dengan uang pangkal tahun ini (yang saya ketahui setelah riset kecil) sebesar Rp50.000.000.

Dengan uang kuliah bulanannya adalah Rp4.000.000.

Kita pilih rata-rata kenaikan biaya pendidikan sebesar 10% per tahunnya.

Saya juga menuliskan dana yang sudah saya miliki, yaitu Rp10.000.000 dan saya menuliskan estimasi hasil investasi yang saya lakukan adalah 12%. Berikut ini saya input data-datanya di Finansialku.

Setelah mengisi kolom yang tersedia, Anda bisa langsung klik tombol Hitung, kemudian akan ditampilkan hasil seperti gambar di bawah ini.

Anda akan mendapatkan informasi seperti berikut, kekurangan dana pendidikan yang diperlukan adalah Rp559.942.801.

Setelah itu Anda disarankan untuk berinvestasi sebesar Rp40.647.269 per tahun, selama 8 tahun atau sebesar Rp3.466.568 per bulan.

Jika dilihat per bulan, memang besar, karena dana ini baru direncanakan ketika sang anak berusia 10 tahun.

Akan jauh lebih baik jika Anda merencanakan dana pendidikan kuliah anak sebelum anak Anda masuk sekolah, supaya Anda tidak merasa kelabakan untuk mempersiapkannya.

Anda pun dapat menyiasatinya dengan menaikkan estimasi hasil investasi. So, investasi apa yang cocok untuk dana pendidikan kuliah anak? Mari kita simak di pembahasan berikutnya.

#2 Jenis Investasi

Ketika Anda sudah mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk menyiapkan kebutuhan dana pendidikan kuliah anak. Maka sekarang Anda tinggal memilih investasi yang sesuai.

Jika Anda hanya memiliki waktu yang singkat, saya sarankan untuk berinvestasi di valuta asing.

Tetapi jika Anda memiliki jangka waktu yang masih lama, saya sarankan Anda untuk berinvestasi reksa dana.

Berikut adalah pilihan-pilihan yang mungkin dapat membantu Anda dalam berinvestasi untuk dana pendidikan kuliah anak.

Berdasarkan jangka waktunya sendiri, Anda bisa memilih jenis reksa dana seperti di bawah ini:

    Di atas 5 tahun = reksa dana saham

    Antara 3 hingga 5 tahun = reksa dana campuran

    Antara 1 hingga 3 tahun = reksa dana pendapatan tetap

    Kurang dari 1 tahun = reksa dana pasar uang

Jika Anda ingin belajar banyak mengenai investasi reksa dana, Anda dapat men-download ebook investasi reksa dana untuk pemula di bawah ini.

Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Rencanakanlah Dana Pendidikan Kuliah Anak dari Sekarang!

Perencanaan dana pendidikan kuliah anak ini harus dilakukan sedini mungkin agar Anda terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terlilit utang sampai-sampai anak Anda tidak bisa melanjutkan kuliahnya.

Anda juga dapat berkonsultasi dengan ahlinya, yaitu perencana keuangan profesional yang akan membantu Anda merencanakan dana pendidikan kuliah anak Anda.

Jika Anda bisa merencanakan dana pendidikan kuliah anak Anda, mengapa pilih berutang?

Setelah membaca artikel ini, saya yakin Anda telah mengetahui bahwa berutang untuk dana Pendidikan kuliah anak sangat tidak perlu.

Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui bahwa berutang untuk dana Pendidikan kuliah anak tidak perlu. Semoga bermanfaat!

Sumber Gambar:

    Kuliah – https://goo.gl/hVHeLt