thesilent1.com – berikut ini:
1. Mulai dengan menentukan target pasar
Target pasar menjadi hal pertama yang harus lebih dulu dipertimbangkan ketika akan menjalankan bisnis penjualan buku bekas.
Genre buku seperti apa yang rencananya ingin dijual, apakah buku berbahasa Indonesia atau bahasa asing? Apakah ingin menjual buku materi pelajaran atau justru komik dan novel?
Hal semacam ini tentunya harus ditentukan sejak awal sebelum mulai menjalankan bisnis penjualan buku bekas. Sebab, ini akan memudahkan dalam proses pemilihan buku, pembuatan konten hingga pemasaran bisnis tersebut.
Untuk melakukannya, Anda bisa mulai menyortir dulu buku-buku lama yang sudah ada. Jika menemukan buku dengan genre yang dianggap bisa laku dan punga target pasar cukup besar, selanjutnya bisa mulai merapikan buku-buku tersebut.
2. Perhatikan kualitas buku bekas
Setelah membuat target pasar, pastikan jika buku-buku yang akan dijual memiliki kondisi yang baik dan layak. Jika memang terdapat kerusakan atau kondisi buku tidak 100 persen baik, maka tulis kondisinya sejujur mungkin baik dalam caption foto maupun kolom deskripsi. Agar, calon pembeli tahu tentang kondisi buku bekas yang akan dibeli sehingga tidak merasa tertipu
Selain itu, disarankan pula untuk menuliskan setiap kondisi detail buku dalam tingkat persentase. Contohnya, “Buku “Dari Jendela SMP” (1984) karya Mira W, kondisi 65 persen. Sampul sedikit kusam dan noda di bagian halaman depan.”
Dengan informasi yang detail ini, calon pembeli akan mendapatkan informasi yang memang dibutuhkan untuk tetap membeli buku tersebut atau tidak. Alhasil, mereka pun akan lebih bisa mempercayai bisnis yang Anda jalankan.
3. Ikut serta dengan komunitas
Tips selanjutnya dalam menjalankan bisnis penjualan buku bekas adalah mulai ikut serta dengan komunitas, terutama komunitas membaca. Dengan ikut serta dalam komunitas yang sama, akan membuat Anda bisa lebih memahami tentang jenis buku seperti apa yang banyak disukai atau dicari banyak orang.
Bukan cuma bergabung dengan komunitas baca saja, pastikan untuk membangun networking dengan mereka yang berhubungan dengan industri penerbitan. Alasannya karena buku bekas yang dijual oleh penerbit langsung biasanya harganya lebih murah dibandingkan di pasaran.
Bahkan, Anda juga mungkin bisa berkesempatan untuk mendapatkan informasi jika penerbit sedang mengadakan promo diskon atau cuci gudang besar-besaran.
4. Maksimalkan penggunaan media sosial
Di era digital seperti saat ini, media sosial menjadi salah satu tempat yang sangat efektif untuk melancarkan strategi marketing. Anda bisa mulai dengan membuat akun Instagram, Facebook, Twitter dan sebagainya. Buatlah akun di platform tersebut dengan username yang menarik.
Jangan lupa, isi dengan konten-konten yang estetik dan informatif. Pastikan tambahkan pula hashtag di bagian caption untuk mempermudah siapapun menemukan akun tersebut.
Mengapa marketing melalui media sosial perlu dilakukan? Tentu saja ini supaya buku-buku bekas yang ditawarkan terjual dan bisnis dapat berjalan lancar.
Bukan cuma membangun media sosial, membuat blog juga bisa membantu mengembangkan bisnis penjualan buku bekas dengan sukses.
Buat blog yang fokus membahas atau mengulas tentang setiap buku lawas yang dijual secara singkat, padat dan menarik. Setiap ulasan dalam blog bisa dibagi sesuai kategorinya, misalnya buku terbaru, genre dan sebagainya.
5. Buat toko online di marketplace
Setelah membuat promosi yang cukup masif di sosial media, lanjutkan dengan membuka toko online di sejumlah marketplace di Indonesia. Dengan begitu, ini akan semakin memudahkan calon pembeli untuk mendapatkan buku yang dicarinya.
Calon pembeli juga bisa lebih mudah melihat bagaimana ulasan yang pembeli lainnya berikan pada toko Anda. Ulasan tersebut akan sangat dibutuhkan, sebab biasanya calon pembeli lebih suka melihat ulasan dari pengguna lainnya sebelum melakukan pembelian.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com . Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com