thesilent1.com – — Jatuhnya pasar saham Amerika Serikat (AS) tidak hanya berdampak pada orang-orang kaya atau miliarder seperti Elon Musk dan Jeff Bezos, tetapi juga melenyapkan tabungan pensiun warga AS senilai triliunan dolar.
Direktur Center for Retirement Research di Boston College, Alicia Munnel, mengatakan, aksi jual (sell-off) di pasar saham Amerika Serikat menghilangkan dana dari rekening pensiun AS sebesar $3 triliun.
Ia mengungkapkan, partisipan yang memiliki rencana pensiun telah kehilangan sekitar $1,4 triliun sejak akhir 2021. Sementara partisipan yang memiliki individual retirement accounts (IRA), yang mayoritas adalah pensiunan yang mengikuti program 401(k), telah kehilangan $2 triliun tahun ini.
Anjloknya pasar saham tahun ini merupakan yang terparah sejak Maret 2020, ketika Covid-19 merebak di AS. Dana pensiun 401 (k) diketahui perlu waktu setidaknya dua tahun untuk kembali ke nilai semula usai penurunan pasar besar-besaran seperti saat ini.
“Siapapun yang harus pensiun ketika keadaan pasar sedang turun, berada di posisi yang buruk. Orang-orang yang harus menggunakan uang pensiun mereka untuk menghidupi diri sendiri benar-benar akan menderita dalam peristiwa semacam ini,” ujar Munnel, dikutip cbsnews.
Menurut laporan Vanguard pada 2021, hampir tiga perempat dari seluruh dana pensiun 401(k) AS disimpan di saham.
Munnel mengungkapkan, pasar saham sempat melesat naik dari pertengahan 2020 hingga akhir 2021 sehingga kejatuhan pasar kali ini sebenarnya hanya menghilangkan keuntungan yang telah didapatkan investor dalam periode itu.
Solana Akan Rilis Ponsel Cerdas Berbasis Web3, Berapa Harganya?
Horizon Bridge Harmony Diretas, Kerugian Capai $100 Juta
Rubel Rusia Melonjak 40% terhadap Dolar AS Sejak Januari
“Tetapi sifat alamiah manusia pasti merasa keuntungan sebelumnya terasa permanen, jadi kerugian baru-baru ini tidak kalah menyakitkan,” ungkapnya.
Rata-rata rekening partisipan 401(k) memiliki saldo $17.700 sebelum pandemi. Dan penurunan pasar tahun ini akan mengurangi nilainya sekitar $3.500.
Tetap saja, bagi pekerja berpenghasilan rendah, dana tabungan pensiun dalam bentuk saham cukup berisiko. Di antara partisipan 401(k), ada 81% pekerja berpendapatan tahunan di bawah $30.000 yang memiliki dana pensiun dalam bentuk saham.
Sedangkan mereka yang berpenghasilan lebih dari $150.000 per tahun, ada 76% yang menyimpan dananya dalam bentuk saham.
Kekhawatiran investor akan kenaikan inflasi dan kemungkinan resesi, telah membebani pasar keuangan. Dow Jones Industrial Average pada Kamis lalu berada di bawah 30.000 poin untuk pertama kalinya sejak Januari 2021.
S&P 500 turun 24% dari rekor tertingginya pada Januari lalu. Sementara Nasdaq anjlok lebih dari 30%, dari puncaknya pada November 2021.