thesilent1.com – Lidah merupakan indra pengecap yang berperan dalam proses makan, seperti mengunyah, menelan, dan mengeluarkan air liur.
Lidah yang sehat normalnya berwarna merah muda dan memiliki tekstur permukaan yang kasar karena adanya bintik-bintik kecil atau disebut dengan papila.
Namun, terdapat suatu penyakit yang menyebabkan perubahan tekstur dan warna pada lidah.
Penyakit ini disebut dengan glositis , yaitu bentuk peradangan lidah yang menyebabkan lidah membengkak, berubah warna, dan tampak berbeda.
Hal ini dikarenakan pembengkakan yang semakin parah sehingga menyebabkan papila di permukaan lidah mengecil, dan permukaan lidah tampak merah mengkilat.
Kasus glositis yang parah dapat terasa menyakitkan dan memengaruhi cara seseorang berbicara atau makan.
Jenis
Dikutip dari Medical News Today, terdapat beberapa jenis glositis, di antaranya:
- Glositis akut
Peradangan muncul secara tiba-tiba dan sering kali diikuti gejala yang parah, biasanya muncul akibat reaksi alergi - Glositis kronis
Peradangan terjadi berulang dalam waktu yang lama (kronis) dan dapat disebabkan penyakit lain dalam tubuh - Glositif atrofi atau Hunter’s glossitis
Terjadi ketika papila banyak menghilang sehingga lidah mengalami perubahan warna dan tekstur, serta tampak mengkilat - Median rhomboid glossitis
Glositis disebabkan oleh infeksi jamur atau akibat penyakit diabetes mellitus atau kencing manis
Gejala
Melansir Healthline, gejala glositis dapat bervariasi dari orang ke orang karena disesuaikan dengan penyebab yang mendasari peradangan.
Berikut beberapa gejala umum glositis, yaitu:
- Lidah terasa sakit atau nyeri
- Lidah mengalami pembengkakan
- Lidah mengalami perubahan warna, misalnya berwarna merah pucat atau cerah
- Lidah merasakan sensasi gatal, terbakar, perih, sakit, atau panas
- Perubahan tekstur permukaan lidah akibat perubahan ukuran dan bentuk papila
- Hilangnya papila di permukaan lidah
- Pada kasus yang jarang, glositis menyebabkan hilangnya kemampuan untuk berbicara dan mengunyah, serta kesulitan menelan
Penyebab
Merangkum MedlinePlus dan Medical News Today, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan glositis, di antaranya:
- Reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, atau produk perawatan mulut
- Cedera, seperti luka bakar, gigi kasar, luka akibat kawat gigi, atau pemasangan gigi palsu yang tidak pas
- Infeksi dari bakteri, jamur, atau virus, termasuk herpes oral
- Faktor hormonal
- Kekurangan zat besi
- Penyakit tertentu, seperti:
– penyakit celiac
– malnutrisi energi protein
– anemia pernisiosa
– mulut kering akibat Sjögren’s Syndrome
Faktor Risiko
Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko glositis, di antaranya:
- Mengalami luka mulut
- Sering mengonsumsi makanan pedas
- Menggunakan kawat gigi atau gigi palsu yang menyebabkan iritasi pada lidah
- Menderita herpes oral
- Memiliki kadar zat besi yang rendah
- Memiliki alergi terhadap makanan tertentu
- Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh
Diagnosis
Dilansir dari Medical News Today, jika seseorang mengalami gejala glositis, maka dapat melakukan konsultasi dengan dokter gigi atau dokter umum.
Dokter akan memeriksa rongga mulut dan lidah secara menyeluruh untuk melihat gejala glositis dan mendeteksi adanya kelainan atau iritasi pada lidah atau gusi.
Selain itu, jika diperlukan dokter akan melakukan tes darah untuk mendeteksi adanya penyakit yang mendasarinya dan memeriksa kekurangan nutrisi
Perawatan
Penanganan untuk glositis akan disesuaikan dengan penyebab atau penyakit yang menyertainya.
Jika glositis terjadi akibat infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik, antijamur, atau antivirus.
Bagi penderita glositis akibat masalah gizi, dokter akan melakukan perubahan pola makan dan memberikan suplemen tambahan.
Dokter juga akan memberikan obat kortikosteroid topikal dalam bentuk krim atau salep, untuk meredakan peradangan dan rasa nyeri akibat glositis.
Pencegahan
Masih belum ada cara yang tepat untuk mencegah glositis, tetapi terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena glositis, misalnya:
- Menerapkan pola makan sehat dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh
- Mempraktikkan kebersihan mulut yang baik, seperti menyikat gigi secara teratur dan menggunakan obat kumur untuk menjaga kesehatan mulut
- Menghindari iritan, seperti makanan pedas, panas, atau asam, alkohol, dan rokok