thesilent1.com – JAKARTA, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat lonjakan minat masyarakat terhadap investasi. Hal itu, terlihat dari total dana kelolaan investasi BCA yang menembus Rp130 triliun.
EVP Wealth Management BCA, Ugahary Yovvy Chandra, mengatakan iklim investasi di Indonesia secara mengejutkan memperoleh imbas positif selama pandemi mendera seluruh dunia.
Jumlah investor di pasar modal Indonesia tumbuh lebih dari 300 persen selama periode 2020 sampai 2022. Sepanjang periode tersebut, investor Reksa Dana memiliki pertumbuhan paling eksponensial dengan kenaikan lebih dari 400 persen.
Sejalan dengan tren positif itu, BCA menjadi salah satu perbankan nasional yang dilirik masyarakat untuk berinvestasi. “Hal ini terlihat dari dana kelolaan investasi di BCA yang tumbuh 242 persen sepanjang 2020 hingga 2022 atau melesat 58 persen secara YoY per Desember 2022,” kata Yovvy dalam keterangan resminya, Kamis (2/3/2023).
Sejalan dengan kepercayaan nasabah yang meningkat, BCA pun terus memperhatikan peningkatan kebutuhan investasi nasabah dengan melakukan sejumlah inovasi.
Dia menjelaskan, kini layanan investasi telah diintegrasikan seluruhnya di aplikasi myBCA melalui fitur Welma di dalamnya. “Kami terus melakukan inovasi untuk mempermudah nasabah dalam berinvestasi di platform kami,” ujar Yovvy.
Selain bertransaksi perbankan, nasabah juga memperoleh kemudahan dalam berinvestasi, mulai dari pendaftaran SID (Single Investor Identification), transaksi investasi, update market secara rutin. Bahkan akan ada alert dari produk investasi akan jatuh tempo secara personalized.
“Kenapa kami sarankan pindah rumah? Supaya terintegrasi ke dalam satu aplikasi. Jika sebelumnya ada 2 aplikasi, yaitu Welma dan myBCA, kini baik investasi maupun transaksi perbankan dapat diakses secara mudah dalam satu genggaman tangan di aplikasi myBCA,” ungkap Yovvy.
Berkenaan dengan minat investor yang semakin besar, Yovvy juga menyampaikan beberapa rekomendasi khususnya kepada investor pemula agar tak salah mengambil langkah saat berinvestasi.
Beberapa rekomendasinya seperti mencari tahu lebih banyak informasi mengenai produk investasi yang akan dibeli sebelum memutuskan berinvestasi, alokasi investasi, melakukan diversifikasi, konsisten & disiplin dalam berinvestasi.
Menurut dia, BCA tidak ingin masyarakat mengalami hal yang merugikan dalam berinvestasi karena salah mengambil keputusan akibat minimnya informasi terkait investasi yang akan dibeli.
“BCA juga selalu menjaga kepercayaan para nasabah dengan menjaga kualitas produk & partner investasi kami, dimana kami memilih secara selective produk–produk yang akan on board di BCA dan kami terus melakukan review secara berkala,” ujar Yovvy.
Editor : Jeanny Aipassa
Follow Berita iNews di Google News