thesilent1.com – — Dua agenda makroekonomi penting pada tanggal 13 dan 14 Desember akan menjadi moment yang mempengaruhi pergerakan pasar saham dan kripto jelang akhir tahun.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat akan mengumumkan Consumer Price Index (CPI) atau Indeks Harga Konsumen November pada Selasa, 13 Desember 2022 sekitar pukul 22.00 WIB.
Sehari berikutnya, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir untuk tahun 2022. Pada pertemuan di penghujung tahun ini, anggota The Fed akan merilis prakiraan terbaru mereka untuk inflasi dan suku bunga (dot plot) yang akan datang. Pengumumkan hasil rapat FOMC akan disampaikan pada Kamis, 15 Desember sekitar pukul 02.30 WIB.
CPI
Ada sejumlah metrik yang digunakan untuk memantau gerakan inflasi, tetapi CPI biasanya mendapat perhatian paling besar karena dirilis lebih awal daripada metrik lainnya. Laporan inflasi November akan dirilis sehari sebelum Federal Reserve (Fed) AS bertemu untuk menetapkan suku bunga.
Sejak Juni 2022, inflasi AS mengalami perlambatan dengan tingkat inflasi tahunan menurun dari 9,1% pada Juni 2022 menjadi 7,7% di Oktober 2022. Inflasi Oktober juga merupakan yang terendah dalam empat bulan secara berturut-turut sejak Juni. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya biaya energi, yang lebih fluktuatif dibandingkan harga komoditas lainnya.
Dalam laporan biaya energi terbaru untuk bulan Oktober terdapat indikasi bahwa harga melemah secara lebih luas. Data inflasi bulan November akan memberikan bukti lebih lanjut, apakah tren tersebut akan dipertahankan, atau data bulan Oktober hanya “berlaku” sekali saja.
Berdasarkan hasil survei The Wall Street Journal, CPI November diperkirakan akan naik ringan 0,3% dari bulan lalu karena turunnya harga gasoline. Jika perkiraan tersebut tepat, tingkat inflasi tahunan akan turun menjadi 7,3% dari 7,7% di bulan Oktober dan puncaknya di 9,1% di bulan Juni.
Dalam pidatonya awal Desember lalu, Presiden AS Joe Biden, mengatakan bahwa tingkat inflasi melaju moderat dengan pertumbuhan ekonomi lebih baik dari yang diperkirakan pada periode Juli hingga September. Dia menambahkan hal tersebut sebagai indikasi dari strategi ekonominya yang berjalan di jalur yang benar.
FOMC
Setelah pengumuman CPI, The Fed akan mengumumkan hasil pertemuan FOMC dengan merilis dot plot yang hanya dimumkan empat kali dalam setahun yaitu di bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Dot plot menyajikan proyeksi ekonomi FOMC dengan mempertimbangkan Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat pengangguran, dan inflasi untuk beberapa bulan mendatang serta dalam jangka panjang.
Dalam dot plot, setiap anggota FOMC yang berjumlah 19 orang akan memberikan prospek kenaikan suku bunga dengan tanda sebuah titik secara anonim. Ke-19 pejabat The Fed tersebut terdiri dari tujuh anggota Dewan Gubernur Federal Reserve System dan presiden dari 12 bank regional.
Bagi investor, ini adalah informasi yang sangat berguna karena memungkinkan mereka melihat apakah jalur konsensus untuk suku bunga jangka panjang berubah. Oleh karena itu, pasar sangat menantikan pengumuman ini untuk mengamati perkiraan inflasi tahun depan, serta ekspektasi suku bunga untuk tahun 2023 dan 2024.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada dot plot September sebagian besar anggota FOMC memilih perlambatan suku bunga hingga 50 basis poin untuk bulan Desember ini.
Patut diperhatikan apakah The Fed nanti akan memutuskan laju suku bunga yang lebih lambat sebesar 25 basis poin (bps) atau sebaliknya mempertahankan kenaikan suku bunga dalam empat bulan terakhir di 75 basis poin.
Kenaikan suku bunga memiliki beberapa dampak pada ekonomi. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya biaya pinjaman bagi individu dan perusahaan, sehingga dapat mengurangi permintaan untuk pinjaman dan mengurangi tingkat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan suku bunga juga dapat menyebabkan nilai mata uang meningkat, yang dapat mengurangi daya saing ekspor suatu negara dan menyebabkan inflasi.
Namun, pada beberapa kasus, kenaikan suku bunga dapat juga memberikan keuntungan bagi para pemilik deposito dan obligasi, karena akan meningkatkan imbal hasil dari investasi mereka.